Sabtu, 29 November 2014

sumber daya alam

SUMBER DAYA ALAM
Tahukah kamu apa itu sumberdaya alam? Sumber daya alam adalah semua unsur tata lingkungan biofisik yang nyata dan berpotensi untuk memenuhi kebutuhan manusia demi mempertahankan kelangsungan hodupnya. Jadi, semua benda mati dan makhluk hdup, yang ada di muka bumi ini dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk kepentingan dan kebutuhan hdupnyam, seperti udara, sinar matahari, tumbuhan, hewan, air, dan sebagainya.
Keberadaan sumber daya alam tidak tersebar secara merata di muka bumi. Oleh karena faktor geografis dan letak astronomis, jumlah da kualitas sumber daya alam di tiap wilayah di muka bumi ini tidaklah sama. Terdapat wilayah dengan sumber daya alam sedikit atau bahkan tidak memiliki sumber daya alam sama seali. Pada umumnya wilayah tropis memiliki sumber daya alam yang lebih kaya. Semakin menjauh dari khatulistiwa, keanekaragaman sumber daya alamnya semakin terbatas atau sedikit.
Sumber daya alam berperan penting bagi kelangsungan hidup manusia. Pemanfaatan sumber daya alam tlah dilakukan sejak kehidupan manusia kali pertama di muka bumi, manusia memenuhi kebutuhan hidupnya dengan cara sederhana, yaitu dengan cara berburu, mencari tumbuhan atau buah-buahan, dan bercocok tanam sederhana.
Seiring dengan perkembangan zaman, manusia mampu memanfaatkan sumber daya alam secara lebih luas. Pertamahan populasi manusia serta perkembangan pengetahuan dan teknologi juga telah mendorong manusia untuk memanfaatkan sumber daya alam secara lebih kreatif dan intensif. Tidak heran manusia semakin mampu menguasai alam dengan cara-cara yang merusak dan tanpa mempertimbangkan kelestariannya.
Indonesia, sebagai salah satu negara dengan sumber daya alam terbesar di dunia memegang peranan penting dalam pelestarian sumber daya alam dan keseimbangan lingkungan di bumi. Namun demikian, kerusakan lingkungan tetap terjadi, misalnya karena kebakaran hutan, banjir, penangkapan ikan dengan bom ikan. Selain itu, terjadi penurunan kualitas da kuantitas sumber daya alam, antara lain karena perubahan fungsi lahan hijau menjadi lahan terbangun serta terjadi krisis energi.
Berbagai peristiwa tersebut menggambarkan pemanfaatan sumber daya alam tanpa mempertimbangkan norma (ketentuan) kelestarian lingkungan hidup. Jika tidak segera di atasi, masalah tersebut akan menjadi ancaman serius terhadap seluruh umat manusia dan makhluk hidup di bumi. Oleh karena iut, agar pemanfaatan sumber daya dapat berkesinambungan, maka tindakan eksploitasi harus disertai dengna norma-norma pemanfaatan dan pelestarian sumber daya alam.
Norma pemanfaatan dan pelestarian sumber daya alam merupakan upaya terpadu dalam memanfaatkan, menata, memelihara, mengawasi, mengendalikan, meulihkan dan mengembangkan lingkungan hidup.


telaah :
 Sumber daya alam adalah semua unsur tata lingkungan biofisik yang nyata dan berpotensi untuk memenuhi kebutuhan manusia demi mempertahankan kelangsungan hodupnya dan sumber daya alam sangat penting bagi kehidupan.
sumber : http://www.artikellingkunganhidup.com/pelestarian-sumber-daya-alam.html

ekiologi


Ekologi adalah studi ilmiah tentang interaksi antara organisme dengan lingkungan mereka. Topik yang sering dijadikan studi ekologi adalah keanekaragaman, distribusi, jumlah, populasi organisme, serta persaingan di antara mereka dalam ekosistem. Ekologi juga mempelajari keanekaragaman hayati yang mengacu pada spesies, gen, dan ekosistem.
Ekologi adalah bidang studi yang meliputi biologi dan ilmu bumi. Kata ”ekologi” digunakan pertama kali pada tahun 1866 oleh seorang ilmuwan Jerman Ernst Haeckel yang berasal dari bahasa Yunani οἶκος yang berarti “rumah” atau “tempat untuk hidup” dan λογία yang berarti “studi” atau “ilmu”. Filsuf Yunani Kuno seperti Hippocrates dan Aristoteles telah meletakkan dasar-dasar ekologi dalam studi mereka pada sejarah alam. Ekologi berubah menjadi sebuah ilmu di akhir abad ke-19. Konsep adaptasi dan seleksi alam menjad pilar teori ekologi modern. Inti dari ilmu ini adalah hubungan antara abiotik dan biotik. Ekologi berusaha untuk menjelaskan:
  1. Proses kehidupan, interaksi, dan adaptasi
  2. Pergerakan material dan energi melalui komunitas hidup
  3. Suksesi pengembangan ekosistem
  4. Distribusi organisme dan keanekaragaman hayati
Ekologi diaplikasikan dalam biologi konservasi, pengelolaan lahan basah, pengelolaan sumber daya alam (agroekologi, pertanian, kehutanan, perikanan), perencanaan kota, kesehatan masyarakat, ekonomi, dan interaksi manusia. Ekologi berperan dalam penyelamatan lingkungan seperti dalam pembuatan biomassa (makanan, bahan bakar, serat, obat-obatan), regulasi iklim, penyaringan air, pembentukan tanah, pengendalian erosi, perlindungan banjir, dll.

1. Ruang Lingkup Ekologi

Ruang lingkup ekologi meliputi beragam tingkat mulai dari tingkat kecil (seperti sel) ke skala besar (seperti biosfer). Misalnya ekosistem yang mengandung sumber daya abiotik dan berinteraksi dengan kehidupan. Namun ekosistem bersifat dinamis, mereka selalu berubah, terkadang cepat atau lambat bahkan ribuan tahun. Sebuah wilayah ekosistem sangat bervariasi dari kecil sampai luas.
Jika dilihat dari sejarah perkembangannya, ekologi dibagi menjadi ilmu lingkungan dan biologi lingkungan. Dari ruang lingkupnya, kita dapat melihat bahwa dasar dari semua pokok ilmu lingkungan adalah ekologi. Bahkan ekologi sering disebut ilmu lingkungan, padahal ekologi cakupannya lebih sempit dibandingkan dengan ilmu lingkungan.

2. Kompleksitas Ekologi

Pola keanekaragaman hayati secara global sangatlah kompleks. Biokompleksitas ini berasal dari interaksi antara proses-proses ekologis yang saling memberikan pengaruh satu sama lain. Kompleksitas dalam ekologi terdiri dari enam jenis yaitu spasial, temporal, struktural, proses, perilaku, dan geometris. Dari jenis-jenis ini, ekologi telah mampu mengidentifikasi fenomena yang terjadi pada skala lingkungan.

3. Hubungan Ekologi dengan Evolusi

Ekologi dan ekologi dianggap “bersaudara” dalam disiplin ilmu kehidupan. Seleksi alam, sejarah hidup, perkembangan, adaptasi, populasi, dan pewarisan sifat adalah contoh dari konsep yang mirip antara teori ekologi dan evolusi. Morfologi, perilaku, dan sifat genetik, misalnya, dapat dipetakan ke pohon evolusi untuk mempelajari sejarah perkembangan suatu spesies dalam katannya dengan fungsi dan peran mereka dalam lingkungan ekologi yang berbeda. Dalam hal ini, alat-alat analisis ekologi dan evolusi saling tumpang tindih karena sama-sama mengatur, mengklasifikasikan, dan menyelidiki kehidupan yang sistematis seperti filogenetik atau sistem taksonomi Linnaeus.
Kedua disiplin ini sering muncul bersama-sama, seperti dalam judul jurnal Trends in Ecology and Evolution. Tidak ada batas tajam yang memisahkan ekologi dan evolusi. Mereka hanya berbeda pada fokus studinya. Ekologi mempelajari faktor-faktor abiotik dan biotik yang mempengaruhi proses evolusi. Evolusi bisa terjadi dengan cepat yaitu pada rentang waktu ekologi yang sesingkat satu generasi.

4. Ekologi Manusia

Ekologi manusia adalah suatu disiplin yang menyelidiki ekologi spesies manusia (dalam hal ini, kita). Ekologi dapat didefinisikan (1) dari bioekologis sudut pandang manusia sebagai dominan ekologis dalam komunitas dan sistem tumbuhan dan hewan, (2) dari bioekologis sudut pandang hanya sebagai hewan lain yang mempengaruhi dan terpengaruh oleh lingkungan fisiknya, dan (3) sebagai manusia, entah bagaimana berbeda dari kehidupan binatang pada umurnya. Banyak disiplin lain seperti sosiologi, geografi, psikologi, dll yang tertarik pada hubungan manusia dengan sistem alam terutama pada abad ke-19. Ekosistem berhubungan penting untuk ekologi manusia karena mereka adalah basis utama ekonomi global setiap komoditas.
5. Hubungan Ekologi dengan Lingkungan
Lingkungan ekosistem meliputi unsur fisik dan biotik dan keduanya saling terkait. Seperti ekologi, lingkungan memiliki arti konseptual yang berbeda dan tumpang tindih dengan konsep alam. Lingkungan meliputi dunia fisik, dunia sosial, dan dunia yang dibangun manusia. Perubahan salah satu faktor ekologi atau lingkungan secara bersamaan dapat mempengaruhi keadaan seluruh ekosistem.

6. Sejarah Perkembangan Ekologi

Awal perkembangan ekologi sangatlah kompleks. Filsuf Yunani Kuno seperti Hippocrates dan Aristoteles adalah yang pertama kali melakukan pengamatan tentang sejarah alam. Konsep awal ekologi—seperti keseimbangan dan regulasi di alam—dapat ditelusuri saat masa Herodotus.
Konsep ekologi seperti rantai makanan, pengaturan populasi, dan produktivitas pertama kali dikembangkan pada tahun 1700. Konsep tersebut ditemukan melalui karya-karya yang diterbitkan oleh penemu mikroskop Antoni van Leeuwenhoek dan ahli botani Richard Bradley. Sejarawan alam—seperti Humboldt, James Hutton, dan Jean-Baptiste Lamarck—meletakan dasar-dasar ilmu ekologi modern. Istilah ekologi adalah istilah baru dan pertama kali diciptakan oleh seorang biologis Jerman yang bernama Ernst Haeckel dalam bukunyaGenerelle Morphologie der Organismen pada tahun 1866. Haeckel adalah seorang ahli zoologi, seniman, penulis, dan profesor anatomi komparatif.
Ekologi modern menarik perhatian ilmuwan pada menjelang akhir abad ke-19. Pada abad ke-20, ekologi beralih dari sejarah alam yang masih bersifat deskriptif menjadi sejarah alam ilmiah yang bersifat analisis. Ekologi menjadi lebih populer pada tahun 70-an karena ada gerakan lingkungan hidup. Ada ikatan sejarah dan ilmiah yang kuat antara ekologi, pengelolaan lingkungan, dan perlindungan.

7. Hubungan Ekologi dengan Ilmu Lain

Ekologi tidak bisa lepas dari ilmu lainnya sama halnya dengan ilmu-ilmu lainnya. Berikut adalah beberapa hubungan ekologi dengan ilmu lain:
  1. Fisika. Karena ekologi juga mencakup unsur fisik seperti suhu, cahaya, dll.
  2. Kimia. Karena ekologi menganalisa proses sintesis dan peristiwa kimia yang terjadi dalam tubuh organisme.
  3. Antariksa. Ekologi mempelajari musim, perubahan dari siang ke malam, sedimentasi, dll.
  4. Ilmu sosial. Ekologi juga membahas populasi dan komunitas dari organisme.
Telaah :
Ekologi merupakan studi ilmiah tentang interaksi antara organisme dengan lingkungan dan Topik yang sering dijadikan studi ekologi adalah keanekaragaman, distribusi, jumlah, populasi organisme, serta persaingan di antara mereka dalam ekosistem. Ekologi juga mempelajari keanekaragaman hayati yang mengacu pada spesies, gen, dan ekosistem.
Kata ”ekologi” digunakan pertama kali pada tahun 1866 oleh seorang ilmuwan Jerman Ernst Haeckel yang berasal dari bahasa Yunani οἶκος yang berarti “rumah” atau “tempat untuk hidup” dan λογία yang berarti “studi” atau “ilmu”. Filsuf Yunani Kuno seperti Hippocrates dan Aristoteles telah meletakkan dasar-dasar ekologi dalam studi mereka pada sejarah alam. Ekologi berubah menjadi sebuah ilmu di akhir abad ke-19.




Sumber:


Judul
Alamat
1. Ecologyhttp://en.wikipedia.org/wiki/Ecology
2. Memahami Pengertian Ekologihttp://ekosistem-ekologi.blogspot.com/2013/02/memahami-pengertian-ekologi.html

AMDAL

Peluang Inovasi di Indonesia

Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) sedang berupaya agar Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) dapat berjalan dengan efektif di daerah-daerah yang baru diberdayakan. Namun, memperbaiki pendekatan pengelolaan lingkungan di Indonesia tidak akan mudah. Ada dua alasan untuk kinerja yang buruk. Pertama, meskipun terdapat investasi yang substansial pada kebijakan lingkungan dan pengembangan kepegawaian, pelaksanaan peraturan dan prosedur di lapangan masih buruk. Kedua, banyak provinsi dan kabupaten membuat interpretasi baru mengenai peraturan-peraturan yang ada, atau menciptakan prosedur peraturan yang seluruhnya baru. Meskipun sebagian inovasi ini memperkuat pengendalian lingkungan, namun kebanyakan malah mengendurkan atau bahkan mengabaikan standar-standar nasional sama sekali.

AMDAL top Banner
Karena landasan nasional ini sering diabaikan maka KLH meminta Bank Dunia agar bekerja sama dalam merevisi kebijakan yang ada dan kerangka kelembagaan AMDAL. Kajian AMDAL Bank Dunia mengupas masalah inti untuk menyesuaikan sistem peraturan pengelolaan lingkungan dengan perubahan kondisi desentralisasi. Kajian ini memerlukan gabungan  Studi Analitis,  percontohan daerah, dan dialog kebijakan di tingkat nasional maupun daerah.
Dua percontohan tingkat provinsi (di Jawa Barat dan Kalimantan Timur) meneliti bagaimana sistem AMDAL terpusat saat ini dapat ‘divariasikan’, sehingga prioritas di berbagai daerah dapat ditentukan berdasarkan kapasitas dan kebutuhan yang ada. Empat studi analitis pendukung dirancang untuk memperkuat dan menentukan hasil-hasil percontohan di tingkat provinsi.
Output dari Studi akan menentukan pengembangan rancangan dokumen kebijakan yang menjadi dasar untuk revisi Peraturan AMDAL No. 27/1999.


Studi Analitis AMDALLaporan Pemeriksaan 2004 membantu menetapkan sejumlah masalah utama untuk diteliti; masalah-masalah ini kemudian disaring lagi melalui konsultasi dengan KLH dan pemegang saham daerah untuk memaksimalkan kesesuaian dengan program Revitalisasi AMDAL.

Konsultasi AMDAL
  • KLH – Lokakarya AMDAL DaerahDari bulan April sampai Oktober 2004, KLH dengan sebagian dukungan dari Bank Dunia menyelenggarakan serangkaian lokakarya tingkat nasional dan daerah untuk mempresentasikan, membahas, dan menjelaskan kepada para pejabat lingkungan hidup dan pejabat pemerintah lain gagasan-gagasan utama dari program Revitalisasi AMDAL yang disponsori oleh KLH yang dilaksanakan dari tahun 2004 sampai 2006.
  • AMDAL dan PelaksanaannyaPelaksanaan AMDAL masih menjadi salah satu tema reformasi AMDAL yang diusulkan oleh KLH. Pada tanggal 9 Juni 2004, KLH mengadakan sebuah lokakarya nasional tentang Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) dan pelaksanaannya, dan mengundang Bank Dunia untuk memberikan ulasan dari perspektif pengalaman internasional.
    (supporting document - ppt 80KB)
  • Apa yang Dilakukan untuk AMDAL?Pada tanggal 30 Mei 2005, Tim AMDAL Bank Dunia mengadakan lokakarya satu hari di Jakarta untuk membagikan dan membahas temuan-temuan penting dan implikasinya terhadap Program Revitalisasi AMDAL Pemerintah dalam rancangan laporan akhir tentang praktek AMDAL yang baik di Indonesia dan pelajaran yang dipetik dari pengalaman internasional.
  • Keterlibatan Masyarakat dalam AMDALPada tanggal 20 Juni 2005, Qipra Galang Kualita memfasilitasi acara konsultasi tingat nasional selama satu hari untuk membagikan dan membahas temuan-temuan penting dari studi tentang partisipasi masyarakat dan akses ke informasi AMDAL sebelum menyelesaikan dan menyampaikan laporan kepada KLH. Para peserta penting yang hadir antara lain meliputi para wakil dari sektor swasta, instansi pemerintah daerah dan pusat, LSM, dan komunitas donor internasional.
  • Pembahasan mengenai Peningkatan Efektivitas dan Efisiensi AMDALPada tanggal 14 dan 22 Februari 2006, di Surabaya dan Jakarta, Tim AMDAL KLH mengadakan pertemuan dengan para stakeholder AMDAL dari daerah-daerah lain (yaitu Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Jawa Timur) untuk membahas gagasan-gagasan yang timbul dari percontohan daerah mengenai caranya meningkatkan proses AMDAL saat ini. Dalam setiap diskusi, diundang sekitar 25 sampai 30 peserta.
  • Instrumen Kebijakan Alternatif untuk Pengelolaan Lingkungan di Indonesia
    Pada tanggal 16 Februari 2006 di Jakarta, KLH dan Bank Dunia mensponsori lokakarya untuk mempresentasikan dan membahas dengan para wakil akademisi dan praktisi lingkungan hidup temuan-temuan studi yang diadakan oleh Hatfield Indonesia. Tujuan utama studi ini adalah untuk menilai potensi untuk memperkenalkan lebih banyak jenis instrumen kebijakan lingkungan sebagai dasar untuk memperkuat AMDAL. Salah satu kelemahan yang diakui dari AMDAL adalah bahwa AMDAL menjadi satu-satunya alat pengelolaan lingkungan dengan penerapan yang luas sehingga cenderung dipergunakan secara berlebihan.

sumber : http://web.worldbank.org/WBSITE/EXTERNAL/COUNTRIES/EASTASIAPACIFICEXT/INDONESIAINBAHASAEXTN/0,,contentMDK:21562642~pagePK:141137~piPK:141127~theSitePK:447244,00.html

iptek

ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) di indonesia berkembang dari tahun ke tahun sejak indonesia masih dalam penjajahan Belanda. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia pada masa penjajahan dipelopori dan diperkenalkan oleh pemerintah kolonial Belanda. Pada waktu itu masyarakat diperkenalkan pada persenjataan modern baik yang ringan maupun yang berat. Teknologi lain yang diperlihatkan dan digunakan oleh Belanda berupa kendaraan tempur dan alat-alat transportasi lainnya. Teknologi-teknologi tersebut berasal dari negara-negara di Eropa. Kemudian pemerintah kolonial Belanda menanamkan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui pendidikan di sekolah-sekolah maupun dengan cara penggunaan secara langsung kepada masyarakat di indonesia.

            Perkembangan ilmu pengetahuan teknologi dari barat di Indonesia membawa dampak bagi kemajuan negara Indonesia. Masyarakat Indonesia mulai melakukan pergerkan untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Di samping itu penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi di indonesia juga membawa dampak bagi semangat juang bangsa Indonesia. Mereka memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi modern untuk mencari informasi-informasi terkini mengenai keadaan dunia. Oleh karena itu masyarakat Indonesia benar-benar terbantu dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
             Pada masa kolonial perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi belum begitu maksimal. Pemerintah koloniallah yang menjadi penyebab perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di indonesia. Pemerintah kolonial menghalangi akses-akses masuknya ilmu pengetahuan dan teknologi dari barat ke Indonesia. Mereka juga melakukan pelarangan terhadap pendidikan bagi masyarakat Indonesia untuk mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi. Akibatnya indonesia tertinggal jauh dengan negara-negara di sekitarnya. Secara keseluruhan penyebab lain dari ketertinggalan Indonesia dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi adalah sebagai berikut :
a.       Terbatasnya jumlah orang Indonesia yang mendapat pendidikan terutama pendidikan tinggi
b.      Masyarakat Indonesia jarang terlibat langsung dalam pengembangan iptek
c.       Pemerintah Belanda dan perusahaan-perusahaan yang berada di indonesia untuk melakukan alih teknologi.
d.      Minimnya industrialisasi.
e.       Kurangnya inovasi teknologi yang berarti di dalam masyarakat indonesia sendiri.
Setelah merdeka, perkembangan ilmu pengatahuan dan teknologi berkembang pesat di Indonesia. Hal ini didorong dengan terbukanya akses-akses untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi masyarakat di Indonesia. Kemerdekaan menciptakan keadilan dalam mengakses ilmu pengetahuan dan teknologi bagi masyarakat di Indonesia. Mereka mempelajari sedikit demi sedikit di sekolah-sekolah yang sudah dibuka untuk semua kalangan masyarakat Indonesia. Dengan bekal pengetahuan ini kemudian masyarakat Indonesia melakukan berbagai inovasi dan eksperimen ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mengembangkan ilmu pengetahuan di Indonesia.
Pembangunan bidang iptek pada PJPT II merupakan kesinambungan perluasan dari PJPT I. Menurut GBHN 1993 sasaran pembangunan ekonomi PJPT II adalah sebagai berikut:
  1. Tercapainya kemampuan nasional dalam pemanfaatan, pengembangan, dan penguasaan iptek yang dibutuhkan bagi peningkatan kesejahteraan, kemajuan, peradaban, ketangguhan, dan daya saing bangsa.
  2. Terpacunya pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan menuju masyarakat yang berkualitas, maju, mandiri, dan sejahtera yang dilandasi nilai-nilai spiritual, moral dan etik berdasarkan nilai luhur bangsa serta nilai keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Untuk mencapai sasaran tersebut, maka arah pembangunan iptek adalah sebagai berikut:
  1. Pemanfaatan pengembangan dan penguasaannya dapat mempercepat proses pembaharuan.
  2. Meningkatkan produktivitas dan efisiensi.
  3. Memperluas lapangan kerja.
  4. Meningkatkan kualitas harkat dan martabat bangsa serta meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Sedangkan kebijaksanaan iptek dalam Pelita VI pada PJPT II ada 5 sektor sebagai berikut.
1.      Teknik Produksi : Yaitu keseluruhan unsur yang turut berperan dalam kegiatan manusia yang menghasilkan barang dan jasa.
2.      Sektor Teknologi : Yaitu kemampuan teknologi dan rekayasa yang mendasari kemampuan bangsa Indonesia dalam melakukan inovasi.
3.      Sektor Ilmu Pengetahuan Terapan : Yaitu Ilmu pengetahun yang dapat dimanfaatkan dalam berbagai aspek kehidupan manusia.
4.      Sektor Ilmu Pengetahuan Dasar : Yaitu ilmu pengetahuan yang menjadi landasan bagi pengembangan Ilmu Pengetahuan Alam, Sosial, Humaniora, dan mendukung mutu SDM.
5.      Sektor Kelembagaan Iptek L: Yaitu iptek yang diarahkan untuk meningkatkan SDM agar lebih produktif, kreatif, dan inovatif.
Sejarah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia setelah merdeka terbagi menjadi dua dekade. Pada dekade pertama, yaitu tahun 1945-1960, bangsa indonesia mulai mengerti arti teknologi produksi, walaupun masih dalam tingkat pasif dan penuh ketergantunga pada pihak luar negeri. Hasil dari pengenalan ilmu pengenalan teknologi untuk pertama kali yaitu pembangunan pabrik semen di Gresik, pabrik kertas di blabak (Magelang),pabrik gelas, dan kosmetik di Surabaya di pertengahan dekade 1950an. Pada dekade ke-2 yaitu pada tahun 1976 dengan mendirikan pabrik pesawat terbang di Bandung yang di beri nama industri pesawat terbang NUR TANIO (IPTN) yang menggunakan teknologi yang lebih canggih lagi. Teknologi dari pabrik pesawat terbang ini mengacuh pada teknologi di Jerman.
Ilmu pengetahuan dan teknologi di satu sisi bermanfaat bagi manusia dan makhluk hidup lainnya, di sisi lain menimbulkan dampak negatif.

Kemajuan dan Manfaat IPTEK
1.    Limbah ternak untuk pupuk (kompos).
2.    Sampah dimanfaatkan menjadi gas bio yang berguna untuk keperluan memasak, penerangan, dan tenaga gerak.
3.    Dengan detoksifikasi surya yaitu sistim pengolahan air yang terkontaminasi dengan memanfaatkan panas matahari/ultraviolet sehingga menghasilkan air yang bersih.
4.    Dalam bidang komunikasi (radio,TV, telephone, handphone, internet) sehingga penggunaan waktu lebih efisien dan cepat mendapatkan informasi.

Sumber : http://rifkiberbagiilmu.blogspot.com/2014/05/perkembangan-iptek-di-indonesia.html

Penduduk dan Kelaparan

Kelaparan Dalam Angka

Barangkali memang tak mudah untuk mencari korelasinya. Yang saya tahu, Indonesia pada Sabtu 15 Juni 2013 lalu menerima penghargaan yang cukup prestisius dari badan pangan dunia, Food Agricultural Organization (FAO). Penghargaan itu diberikan di Roma, Italia. Indonesia, menurut FAO, pantas mendapat penghargaan karena negeri tropis ini dinilai berhasil mengatasi bahaya kelaparan.
Indonesia berhasil menurunkan tingkat kelaparan 19,9 persen pada periode 1990-1992 menjadi 8,6 persen pada 2010-2012. Pada 1990, ada 37 juta orang yang kelaparan dan pada 2012 angka kelaparan di Indonesia tercatat 21 juta orang. Di tingkat dunia, menurut catatan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), masih ada sekitar 870 juta masyarakat yang masih kelaparan.
Dari 192 negara di dunia, negeri ini menjadi salah satu dari 35 negara yang juga mendapatkan penghargaan serupa. Tentu ini menjadi sebuah kehormatan dan menjadi salah satu capaian penting bagi perjalanan bangsa ini. Di negeri tropis yang sinar matahari dan hujan senantiasa tersedia sepanjang tahun, memang sudah sepatutnya Indonesia memiliki ketahanan pangan yang kuat.
Modal dasar alam demi menunjang ketahanan pangan, praktis tersedia melimpah. Gunung dengan hutan yang lebat, tersebar di mana-mana. Sungai yang luas dan lebar, mengalir dari hulu ke hilir. Sawah dan ladang terhampar di hampir seluruh pelosok negeri. Untuk urusan pertanian, nyaris tak ada yang tak disediakan alam untuk penduduk negeri ini.

Rekor Produksi Padi

Saya kemudian meng-input beras dan tampil 13,400,000 results (0.37 seconds). Selanjutnya, saya meng-input nasi dan tampil 66,300,000 results (0.26 seconds). Rupanya, content tentang dan terkait nasi jauh lebih banyak dibandingkan dengan beras di dunia google. 
Beras - About 13,400,000 results (0.37 seconds)
Pangan - About 15,900,000 results (0.31 seconds)
Makanan - About 36,300,000 results (0.56 seconds)
Nasi - About 66,300,000 results (0.26 seconds)
Rice - About 269,000,000 results (0.27 seconds)
Food - About 2,060,000,000 results (0.51 seconds)
Beras dan nasi, bagaimanapun juga merupakan makanan pokok sebagian besar penduduk negeri ini. Sebagaimana kita tahu, beras berasal dari padi yang dihasilkan petani dari sawah. Yang bertani dan menghasilkan padi, tentu bukan hanya kita. Sebagian penduduk di negara-negara tetangga kita juga bertani dan menghasilkan padi.Dengan hamparan sawah yang luas, seharusnya negeri ini senantiasa surplus padi dan surplus beras.
Tapi, nyatanya, tidak demikian. Indonesia terkenal sebagai negara pengimpor beras. Badan Urusan Logistik atau disingkat Bulog adalah institusi yang mengurus urusan beras ini. Seharusnya, karena beras adalah makanan pokok rakyat, kebutuhan harian rakyat, Bulog hendaknya tampil paling depan untuk membela kepentingan rakyat. Pada kenyataannya, justru sebaliknya, sejumlah pimpinan Bulog justru menjadikan Bulog sebagai sawah-ladang mereka, sebagai lahan korupsi mereka. Bukan mengutamakan rakyat.
Ini terbukti dengan tersangkutnya beberapa kepala Bulog dengan masalah hukum. Antara lain, Rahardi Ramelan (1998-2001) terjerat dana nonbujeter Rp 54,6 miliar. Beddu Amang (1993-1998) karena skandal impor pakan ternak senilai Rp 841 miliar pada tahun 1997. Bustanil Arifin (1988-1993) karena korupsi dan mark up dana Bulog senilai Rp 10 miliar. Widjanarko Puspoyo (2003-2007) karena korupsi dalam ekspor beras Bulog ke Afrika Selatan dan penerimaan hadiah dari rekanan Bulog.
Perilaku sejumlah petinggi Bulog itu tentu saja sangat merugikan rakyat dan bukan tak mungkin akan menambah jumlah penduduk yang kelaparan. Namun, syukurlah, ada kabar gembira tentang peningkatan produksi padi, sebagaimana diberitakan tempo.co, Rabu, 01 Mei 2013 | 14:43 WIB, Indonesia Catat Rekor Produksi Padi:
Perserikatan Bangsa-Bangsa mencatat bahwa Indonesia mencapai rekor terbaru panen padi di Indonesia pada kuartal satu tahun 2013. Volume panen padi saat ini mencapai 72,1 juta metrik ton atau meningkat 4,4 persen dibandingkan tahun lalu, yang sebanyak 69,05 juta metrik ton.
Impor padi pada musim 20013-2014 turun menjadi 9,4 juta ton dari sebelumnya 9,8 juta ton. Harga untuk beras berkualitas menengah domestik mengalami kenaikan, lalu kembali turun pada bulan berikutnya.

Ledakan Mulut Menganga

Penghargaan FAO dan rekor produksi padi, agaknya tak mudah untuk dipertahankan. Apalagi dengan tingkat pertumbuhan pejabat yang korupsi di berbagai lini. Bukan hanya jumlah pejabat korupsi yang meningkat, nominal yang mereka korupsi juga cenderung naik. Bahkan, para penegak hukum yang seharusnya menegakkan hukum, justru menjadi biang dari sejumlah tindak korupsi. Boleh jadi, sejumlah pejabat yang korupsi, terhindar dari kelaparan. Sebaliknya, jumlah rakyat yang kelaparan akan terus bertambah sebagai akibat langsung dan tak langsung dari tindak korupsi para pejabat tersebut.
Faktor lain yang juga akan menambah jumlah penduduk yang kelaparan adalah pertumbuhan penduduk itu sendiri. Ketersediaan pangan dengan jumlah mulut yang menganga minta makan menjadi tidak seimbang. Ditambah lagi dengan harga pangan yang terus membubung, sementara daya beli masyarakat tak cukup untuk menjangkaunya. Rentetan faktor yang relevan dengan naik-turunnya jumlah penduduk yang kelaparan ini, bisa terus bertambah seiring dengan rendahnya perhatian penyelenggara negara terhadap masalah kependudukan.
Siti Zuhro, peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), dalam seminar Kependudukan vs Politik, di Jakarta, Kamis, 01 Agustus 2013, menilai, isu kependudukan kurang sexy dan tidak menjual secara politik. Sosiolog dari Universitas Indonesia, Imam Prasodjo, menilai politisi Indonesia cenderung gemar menggeluti isu jangka pendek yang lebih cepat kelihatan hasilnya sehingga menguntungkan secara politik bagi dirinya. Penilaian Siti Zuhro dan Imam Prasodjo tersebut, setidaknya menjadi indikasi betapa masalah kependudukan tidak mendapat perhatian yang cukup dari penyelenggara negara ini.
Sebagai penutup catatan ini, saya kutipkan content dari poskota.co.id, Rabu, 16 November 2011, 19:11 WIB, Tahun 2045 Penduduk Indonesia 450 Juta:
Ledakan penduduk Indonesia yang kini mencapai 242 juta jiwa merupakan tanggung jawab semua pihak, baik pemerintah, masyarakat, dan swasta. Jika laju pertambahan penduduk yang rata-rata 3,5 juta-4 juta per tahun tidak segera ditekan, diprediksi pada 2045 jumlah penduduk Indonesia mencapai 450 juta jiwa. Dengan asumsi populasi bumi 9 miliar jiwa pada saat itu, berarti 1 dari 20 penduduk dunia adalah orang Indonesia. Apa yang terjadi dengan Indonesia pada 2045, ketika 1 dari 20 penduduk dunia adalah orang Indonesia? Jawabnya: Indonesia akan menjadi negeri kelaparan

Sumber :
http://ekonomi.kompasiana.com/agrobisnis/2013/08/18/kelaparan-dan-ledakan-penduduk-584622.html