RANGKUMAN MAKALAH KEL. 5
MANUSIA DAN PENDERITAAN
BAB I - Pendahuluan
Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda
dari segi biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia
diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa
Latin yang berarti "manusia yang tahu"),
sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian,
mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di mana, dalam agama, dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan
ketuhanan atau makhluk
hidup; dalam mitos, mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras
lain.
Penggolongan
manusia yang paling utama adalah berdasarkan jenis
kelaminnya. Secara alamiah, jenis kelamin seorang anak yang baru
lahir entah laki-laki atau perempuan. Anak muda
laki-laki dikenal sebagai putra dan laki-laki
dewasa sebagai pria. Anak muda
perempuan dikenal sebagai putri dan perempuan
dewasa sebagai wanita. Penggolongan
lainnya adalah berdasarkan usia, mulai dari janin, bayi, balita, anak-anak, remaja, akil
balik, pemuda/i, dewasa, dan (orang) tua.
Manusia didunia ini dihadapkan pada dua cobaan
yaitu cobaan yang mengembirakan dan cobaan yang menyusahkan. Cobaan tersebut
berupata tahapan dan rintangan yang menguji manusia dalam kehidupan apabila
mampumenyelesaikan dengan baik akan mewndapatkan pahala dan bila
mengingkarinya ketentuan yang ada akan tenggelam dalam penderitaan
di akhirat kelak.
Dan manusia di dunia ini tidak akan pernah
lepas dari yang namanya masalah baik yang menyusahkan atau yang menggembirakan.
Masalah timbul karena adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Proses
dalam menghadapi kesenjangan seringkali dihadapkan pada lika-liku kehidupan
yang sering dianggap sebagai suatau penderitaan.
BAB II - Pembahasan
A. Pengertian Penderitaan Dan Siksaan
Penderitaan berasal dari kata dasar derita.
Sementara itu kata derita merupakan serapan dari bahasa sansekerta, menyerap
kata dhra yang memiliki arti menahan atau menanggun. Jadi dapat diartikan penderitaan
merupakan menanggung sesuatu yang tidak meyenakan. Penderitaaan dapat muncul
secara lahiriah, batiniah atau lahir-batin. Penderitaan secara lahiriah dapat
timbul karena adanya intensitas komkosisi yang mengalami kekurangan atau
berlebihan, seperti akibat kekurangan pangan menjadi kelaparan, atau akibat
makan terlalu banyak menjadi kekenyangan, tidak dapat dipungkiri keduanya dapat
menimbulkan penderitaan. Adapula kondisi alam yang ekstrem, seperti ketika
terik matahari membuat kepanasan, atau saat kehujanan membuat kedinginan.
Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, dari yang terberat hingga
ringgan. Persepsi pada setiap orang juga berpengaruh menentukan intensitas
penderitaan. Suatu kejadian dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu
dianggap penderitaan bagi orang lain. Dalam artian suatu permasalahan sederhana
yang dibesar-besarkan akan menjadi penderitaan mendalam apabila disikapi secara
reaksioner oleh individu. Ada pula masalah yang sangat urgen disepelekan juga
dapat berakibat fatal dan menimbulkan kekacauan kemudian terjadi penderitaan.
Menurut penjelasan dari para pilsuf :
Penderitaan Nietzsche (1844-1900), seorang
filsuf Prusia, dimulai sejak kecil, yaitu sering sakit, lemah, serta kematian
ayahnya ketika ia masih kecil. Keadaan ini menyebabkan ia suka menyendiri,
membaca dan merenung diantara kesunyian sehingga ia menjadi filsuf besar.
Lain lagi dengan filsuf
Rusia yang bernama Berdijev (1874-1948). Sebelum dia menjadi filsuf, ibunya
sakit-sakitan. Ia menjadi filsuf juga akibat menyaksikan masyarakatnya yang
sangat menderita dan mengalami ketidakadilan.
Sama halnya dengan filsuf Sartre (1905-1980)
yang lahir di Paris, Perancis. Sejak kecil fisiknya lemah, sensitif, sehingga
dia menjadi cemoohan teman-teman sekolahnya. Penderitaanlah yang menyebabkan ia
belajar keras sehingga menjadi filsuf yang besar. Masih banyak contoh lainnya
yang menunjukkan bahwa penderitaan tidak selamanya berpengaruh negatif dan
merugikan, tetapi dapat merupakan energi pendorong untuk menciptakan
manusia-manusia besar.
Di bawah ini adalah beberapa contoh
penderitaan yang mungkin sering kita lihat di lingkungan kita :
1. Pemutusan hak
kerja : Bagi orang yang sudah berkeluarga mungkin penderitaan ini yang
paling di takutkan apalagi bagi seorang ayah yang mempunyai kewajiban menafkahi
keluarganya,hal ini akan berdampak buruk tidak hanya bagi sang ayah namun juga
bagi keluarganya.
. 2. Kehilangan orang tua :
Hubungan kita dengan orang tua merupakan suatu hubungan yang unik. Oleh sebab
itu pasangan diharapkan bisa memahami makna kehilangan ini. Misalnya dengan
berusaha menggantikan posisinya demi mendukung pasangan. Antara lain dengan
cara selalu berada di dekatnya, menjadi pendengar yang baik, dan selalu siap
membantunya.
3. Kemiskinan : Dalam hal ini mungkin semua
orang menderita mengalami kemiskinan.namun miskin disini bukan miskin melarat melainkan
hidup pas-pasan.bagi sebagaian orang hidup seperti itu tidak enak namun bagi
orang lain mungkin hidup seperti itu lebih baik dari pada berlimpah harta namun
anggota keluarga tidak bahagia,semua di atur oleh uang,sibuk dengan tugas
masing”,tidak ada komunikasi.hal itu di buktikan dengan adanya kata-kata ”
makan ga makan yang penting kumpul”.
4. Bencana : Tidak ada yang
dapat menghindari sebuah bencana yang diberikan oleh Allah SWT. Bencana yang
datang dapat menghilangkan sebagian ataupun seluruh harta benda yang ada,
bahkan dapat mengakibatkan kehilangan anggota keluarga. Trauma yang diakibatkan
oleh bencana juga sulit untuk dipulihkan. Hal ini membutuhkan banyak waktu
untuk seseorang kembali bangkit dan hidup normal dengan membangun kehidupannya
seperti sedia kala.
B. Pengaruh Penderitaan
Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan
memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul
dapat berupa sikap positif ataupun sikap negative. Sikap negative misalnya
penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri.
Sikap ini diungkapkan dalam peribahasa “sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian
tak berguna”, “nasi sudah menjadi bubur”. Kelanjutan dari sikap negative ini
dapat timbul sikap anti, misalnya anti kawin atau tidak mau kawin, tidak punya
gairah hidup.
Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi
penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan
perjuangan membebaskan diri dari penderitaan, dan penderitaan itu adalah hanya
bagian dari kehidupan. Sikap positif biasanya kreatif, tidak mudah menyerah,
bahkan mungkin timbul sikap keras atau sikap anti, misalnya anti kawin paksa,
ia berjuang menentang kawin paksa; anti ibu tiri, ia berjuang melawan sikap ibu
tiri; anti kekerasan, ia berjuang menentang kekerasan, dll.
C. Penderitaan Dan Perjuangan
Setiap
manusia yang ada di dunia ini pasti akan mengalami
penderitaan, baik yang berat maupun yang ringan. Penderitaan adalah bagian
kehidupan manusia yang bersifat kodrati. Karena tergantung kepada manusia itu
sendiri bisa menyelesaikan masalah itu semaksimal munkgin apa tidak. Manusia
adalah makhluk berbudaya, dengan budaya itulah ia berusaha mengatasi penderitaan
yang mengancam hidupnya atau yang dialaminya. Hal ini bisa mebuat manusia kreatif,
baik bagi penderita sendiri maupun bagi orang lain yang melihat atau berada di
sekitarnya.
D. Kekalutan Mental
Penderitaan batin dalam ilmu psikologi
dikenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih sederhana kekalutan mental
adalah gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan
yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah laku secara kurang
wajar.
Gejala permulaan bagi seseorang yang
mengalami kekalutan mental adalah :
- Nampak pada jasmani yang sering merasakan
pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung.
- Nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas,
ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah.
Tahap-tahap gangguan kejiwaan adalah :
- Gangguan kejiwaan nampak pada gejala-gejala
kehidupan si penderita baik jasmani maupun rohani.
- Usaha mempertahankan diri dengan cara negative.
- Kekalutan merupakan titik patah (mental
breakdown) dan yang 3bersangkutan mengalami gangguan.
Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental :
- Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani
atau mental yang kurang sempurna.
- Terjadinya konflik sosial budaya.
- Cara pematangan batin yang salah dengan
memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial.
E. Penderitaan Media Masa Dan Seniman
Penderitaan, media masa dan seniman
adalah 3 hal yang tidak bisa dipisahkan. Penderitaan hampir merata di permukaan
bumi ini, banyak kasus – kasus penderitaan seperti kelaparan, kemiskinan, dll.
Semua informasi itu bisa kita peroleh dengan sangat mudah seiring kemajuan
zaman dan pengaruh globalisasi melalui media masa, baik itu media cetak maupun
media elektronik.
1. Untuk media dibagia dua yaitu media masa dan media cetak. Untuk media cetak seperti Koran, majalah, dan lain
lain selalu menyajikan informasi – informasi terbaru setiap harinya. Media
elektronik pun demikian, seiring berkembangnya teknologi yang memudahkan kita
untuk menggali informasi sebanyak – banyaknya bukan hanya melalui siaran radio
dan televisi tapi kini kita bisa mengakses informasi melalui internet, dll.
Kehadiran smartphone dan gadget – gadget canggih lainnya yang berbasis sitem
operasi android dan ios pun turut menunjang kinerja media elektronik untuk
menyampaikan informasi terbaru.
Dan untuk media masa mereka yang paling berjasa dalam memberikan informasi kepada
semua orang. Tiap detik di hidup kita pasti ada banyak peristiwa yang terjadi
di sekeliling kita, dan media masa akan berusaha menginformasikan peristiwa
tersebut kepada kita. Mulai dari radio, televisi, hingga internet, mereka siap
memberikan informasi – informasi terbaru khususnya internet yang kini sudah
tidak diragukan lagi kehadirannya. Hanya dengan mengakses salah satu situs
mesin pencari dan memasukan kata kunci yang akan kita cari, maka dengan
mudahnya kita mendapatkan informasi yang kita cari berkat adanya internet. Dampak penggunaan
internet sendiri pun beragam, ada yang positif ada juga yang negatif. Semua itu
tergantung kepada para pengguna, bagaimana kita menyikapinya. Dampak positifnya
adalah kita dapat memperoleh informasi lebih mudah dan cepat daripada harus
mencari sumber dari buku ataupun narasumber yang akan diwawancara. Namun ada
juga dampak negatifnya, dikarenakan bebasnya akses dan kurangnya keamanan, maka
internet pun sering kali disalah gunakan. Misalanya untuk mengakses situs –
situs pornografi, bahkan anak kecil pun kini sudah bisa mengakses situs – situs
tersebut karena kurangnya keamanan dan kurangnya perhatian dari orang tuanya.
2. Seniman, mereka lah yang dapat menggambarkan
suasana hati dalam bentuk apapun, baik itu dalam visual maupun audio. Visual
seperti lukisan, wayang, dll. Sedangkan dalam audio mereka dapat menuangkannya
kedalam lirik lagu, puisi, dan lain lain. Tapi terkadang hasil karya mereka
dapat menimbulkan suatu kontroversi bahkan propaganda karena hasil karyanya
tidak bisa diterima oleh masyarakat yang menilainya karena adanya perbedaan
pendapat dll.
Seniman, kini orang hanya tahu kalau seniman
itu hanya sekedar penyanyi yang tampil di tv. Itu bukan seniman sesungguhnya.
Pelukis, dalang, penyair, mereka adalah seniman yang mampu menuangkan apa yg
ada disekelilingnya menjadi sebuah karya seni, entah itu lukisan, sajak atau
puisi, cerita wayang, lirik lagu, dll.
F. Penderitaan Dan Sebabnya